Sunday 17 May 2015

Hidung

Hidung


          Hidung merupakan salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai indera pembau. Indera pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel sel alfaktori yang khusus dengan akson akson yang tegak sebagai serabut serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epithelium mengandung beberapa rambut rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan bahan kimia dan bau bauan di udara.
          Bulu hidung menepis debu dan mikroorganisme dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membrane mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau karena reseptor bau terletak di mukosa bagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).
          Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel sel pembau. Pada sel sel pembau terdapat ujung ujung saraf pembau atau saraf karnial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut serabut otak (bulbus alfaktorius). Zat zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membrane pada dendrite. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson akson. Beribu ribu akson bergabung menjadi suatu bundle yang disebut saraf I otak. Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethemoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinapsis dengan neuron neuron tractus alfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk di interpretasikan.
          Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar dan kita dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf tertutup oleh lendir pilek.


* maaf teman teman jarang posting

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar

Popular Posts